Jumat, 01 April 2016
Minggu, 13 Maret 2016
1. Kami adalah orang-orang yang berpikir
dan berkendak merdeka. Tidak ada satu orang pun yang bisa memaksa kami
bertindak. Kami hanya bertindak atas dasar pemahaman, bukan taklid, serta atas
dasar keikhlasan, bukan mencari pujian atau kedudukan.
2. Kami adalah orang-orang pemberani.
Hanyalah Allah yang kami takuti. Tidak ada satu makhluk pun yang bisa
menggentarkan hati kami, atau membuat kami tertunduk apalagi takluk kepadanya.
Tiada yang kami takuti, kecuali ketakutan kepada-Nya.
3. Kami adalah para petarung sejati. Atas
nama al-haq kami bertempur, sampai tidak ada lagi fitnah di muka bumi ini. Kami
bukan golongan orang yang melarikan diri dari medan pertempuran atau
orang-orang yang enggan pergi berjihad. Kami akan memenangkan setiap
pertarungan dengan menegakkan prinsip-prinsip Islam.
4. Kami adalah penghitung risiko yang
cermat, tetapi kami bukanlah orang-orang yang takut mengambil risiko. Syahid
adalah kemuliaan dan cita-cita tertinggi kami. Kami adalah para perindu surga.
Kami akan menyebarkan aromanya di dalam kehidupan keseharian kami kepada
suasana lingkungan kami. Hari-hari kami senantiasa dihiasi dengan tilawah,
dzikir, saling menasehati dalam kebenaran dan kesabaran, diskusi-diskusi yang
bermanfaat dan jauh dari kesia-siaan, serta kerja-kerja yang konkret bagi
perbaikan masyarakat. Kami adalah putra-putri kandung da'wah, akan beredar
bersama dawah ini ke mana pun perginya, menjadi pembangunnya yang paling tekun,
menjadi penyebarnya yang paling agresif, serta penegaknya yang paling kokoh.
5. Kami adalah orang-orang yang senantiasa
menyiapkan diri untuk masa depan Islam. Kami bukanlah orang yang suka
berleha-leha, minimalis dan loyo. Kami senantiasa bertebaran di dalam
kehidupan, melakukan eksperimen yang terencana, dan kami adalah orang-orang
progressif yang bebas dari kejumudan, karena kami memandang bahwa kehidupan ini
adalah tempat untuk belajar, agar kami dan para penerus kami menjadi perebut
kemenangan yang hanya akan kami persembahkan untuk Islam.
6. Kami adalah ilmuwan yang tajam
analisisnya, pemuda yang kritis terhadap kebatilan, politisi yang piawai
mengalahkan muslihat musuh dan yang piawai dalam memperjuangkan kepentingan
umat, seorang pejuang di siang hari dan rahib di malam hari, pemimpin yang
bermoral, teguh pada prinsip dan mampu mentransformasikan masyarakat, guru yang
mampu memberikan kepahaman dan teladan, sahabat yang tulus dan penuh kasih
sayang, relawan yang mampu memecahkan masalah sosial, warga yang ramah kepada
masyarakatnya dan responsif terhadap masalah mereka, manajer yang efektif dan
efisien, panglima yang gagah berani dan pintar bersiasat, prajurit yang setia,
diplomat yang terampil berdialog, piawai berwacana, luas pergaulannya, percaya
diri yang tinggi, semangat yang berkobar tinggi.
Posted on Minggu, Maret 13, 2016 by Unknown
Details:
- Tema: Makna Regenerasi dalam Islam dan
Kiat Teknis Menyukseskannya
- Jumat 12 Februari 2016
- 20.00-22.00 @group kemuslimahan KAMMI
Medsos
Pembicara:
- Kisma Fawzea S.Psi
- Konselor keluarga, owner "Rumah
Konseling", anggota Bidpuan DPC Pamulang, anggota Asosiasi Konselor
Psikologi Indonesia
Apa persamaan kita
dengan kucing tetangga? Reproduksi... Kucing melahirkan, manusiapun
juga. Lantas apa yg membedakan?... Manusia memiliki cita2 kebaikan yg harus
diwariskan. Harapannya cita2 tsb terus diwariskan dari generasi ke
generasi dengan penambahan2 kebaikan. Yap, itulah yang membedakan manusia
dengan hewan. Sebab manusia berakal, maka isi dari akal tersebut juga
harus diwariskan. Cita2 tsb harus terus menyala meski generasi telah berbeda..
Dalam surah yunus ayat 14, Allah SWT
berfirman
"kemudian kamu
pengganti-pengganti (mereka)di muka bumi sesudah mereka,supaya Kami
memperhatikan bagaimana kamu semua berbuat" ✨
Kita adalah generasi sekarang, namun kita
juga pernah menjadi generasi mendatang bagi orang2 terdahulu kita bukan?
Sudahkah kita menjadi generasi mendatang yg kuat dibandingkan generasi
pendahulu kita? Kalau generasi kita skrg saja sdh lemah, bagaimana generasi
sesudah kita?
Prinsip regenerasi dalam keluarga sama
dengan organisasi. Yaitu:
"Takutlah kalian meninggalkan generasi
yg lemah sepeninggal kalian. Karena generasi berikutnya seharusnya lebih kuat
dari generasi sebelumnya."
Dalam pernikahan kalau tujuannya yg penting
punya anak, masih bisa hidup, nafkah lahir batin ada, yaa nikah aja sama siapa
yg lewat depan kita.. ☺ sama dengan organisasi, kalau yg penting regenerasi berlangsung, ya
persiapkan dan laksanakan saja seadanya.. namun tidak seperti itu bukan?
Semua memang berawal dari KITA. Telunjuk
KITA mungkin terlalu hobi menunjuk orang2 diluar diri KITA sendiri. ☝ Sudah siapkah kita mewariskan cita2 kebaikan, jika kita sendiri masih belum
memahami cita2 kebaikan yg diwariskan oleh generasi sebelum kita? Lantas apa yg
akan kita REGENERASIkan ke generasi setelah kita? Hanya sebatas
regenerasi biologis tanpa indeologis kah? Lantas apa bedanya kita dengan hewan?
Ma syaa Allah..
Oleh karena itu, mari kita bersama2 saling
introspeksi. Melihat diri kita masing2 dan saling berkaca. Sudah siapkah kita berregenerasi? Jika belum,
mari kita sama2 memperbaiki diri. Meluruskan niat dan menguatkan tekad hanya
untk menggapai ridha-Nya. Mengazzamkan diri untk memahami apa cita2 generasi
pendahulu qt, sehingga kita layak untk melakukan regenerasi.. ☺
Biji
itu baru tumbuh dengan akar kecilnya yg masih berkecambah. Meski baru
menyibak beberapa centimeter kedalaman tanah, namun semua pohon yg besar
mengalami tahapan ini bukan? Tahap perkecambahan memang tahap yg sangat sulit..
hal ini identik dengan amanah di organisasi yg sedang kita emban sekarang. Jika
memang organisasi kita masih berkecambah, maka setiap personil yg ada hrs
berusaha solid. Adakan suatu kegiatan bertatap muka, untk menyatukan
cita2 dan tujuan apa yg sebenarnya ingin kita kejar. Mau
dibawa kemana organisasi ini? Buatlah deskripsi generasi mendatang seperti apa
yg kita dambakan! Setelah itu layakkan diri kita!
Posted on Minggu, Maret 13, 2016 by Unknown
7 (tujuh) MACAM PERSAHABATAN,
Tapi Hanya 1 Tersisa Sampai Di Akhirat .
1. “Ta’aruffan” , adalah persahabatan yang
terjalin karena pernah berkenalan secara kebetulan, seperti pernah bertemu di
kereta api, halte, rumah sakit, kantor pos, ATM, bioskop dan lainnya.
2. “Taariiihan”, adalah persahabatan yang terjalin
karena faktor sejarah, misalnya teman sekampung, satu almamater, pernah kost
bersama, diklat bersama dan sebagainya.
3. “Ahammiyyatan”, adalah
persahabatan yang terjalin karena faktor kepentingan tertentu, seperti bisnis,
politik, boleh jadi juga karena ada maunya dan sebagainya.
4. “Faarihan”, adalah persahabatan yang terjalin
karena faktor hobbi, seperti teman futsal, badminton, tenis, berburu,
memancing, dan sebagainya.
5. “Amalan”, adalah persahabatan yang terjalin
karena satu profesi, misalnya sama-sama dokter, guru, dan sebagainya.
6. “Aduwwan”, adalah seolah sahabat tetapi
musuh, di depan seolah baik tetapi sebenarnya hatinya penuh benci, menunggu,
mengincar kejatuhan sahabatnya, “Bila engkau memperoleh nikmat, ia benci, bila engkau tertimpa
musibah, ia senang” (QS 3:120).
Rasulullah mengajarkan doa, “Allahumma ya
Allah selamatkanlah hamba dari sahabat yg bila melihat kebaikanku ia
sembunyikan, tetapi bila melihat keburukanku ia sebarkan.”
7. “Hubban Iimaanan”, adalah
sebuah ikatan persahabatan yang lahir batin, tulus saling cinta & sayang
krn ALLAH, saling menolong, menasehati, menutupi aib sahabatnya, memberi hadiah,
bahkan diam-2 dipenghujung malam, ia doakan sahabatnya.
Boleh jadi ia tidak bertemu tetapi ia cinta
sahabatnya karena Allah Ta’ala.
Dari ke 7 macam persahabatan diatas, 1 – 6 akan sirna
di Akhirat. yang tersisa hanya ikatan persahabatan yang ke 7, yaitu
persahabatan yang dilakukan karena Allah (QS 49:10),
“Teman2 akrab pada hari itu (Qiyamat) menjadi musuh bagi yang lain,
kecuali persahabatan karena Ketaqwaan” (QS 43:67).
Selalu saling mengingatkan dlm kebaikan dan
kesabaran.
Saudaraku yang aku cintai karena Allah..
"Sahabat, dengarkanlah sejenak…
Di riwayatkan, bahwa: Apabila penghuni
Surga telah masuk ke dalam Surga, lalu mereka tidak menemukan sahabat-sahabat
mereka yang selalu bersama mereka dahulu di dunia, mereka bertanya tentang
sahabat mereka itu kepada Allah Subhaanahu wa ta’ala …
"Yaa Rabb…Kami tidak melihat sahabat-sahabat
kami yang sewaktu di Dunia, Shalat bersama kami, Puasa bersama kami dan
berjuang bersama kami,"
Maka Allah subhanahu wa ta’ala
berfirman: "Pergilah ke neraka, lalu keluarkan sahabatmu yang di hatinya
ada Iman walaupun hanya sebesar dzarrah."
(HR. Ibnul Mubarak dalam kitab
"Az-Zuhd")
Al-Hasan Al-Bashri berkata:
"Perbanyaklah Sahabat-sahabat Mu’min-mu,
karena Mereka memiliki Syafa’at pada hari kiamat."
Ibnul Jauzi pernah berpesan kepada
Sahabat-sahabatnya sambil menangis:
"Jika kalian tidak menemukan aku nanti
di surga bersama kalian, maka bertanyalah kepada Allah ta’ala tentang
aku, "Wahai Rabb Kami.. Hamba-Mu fulan, sewaktu di dunia selalu
mengingatkan kami tentang ENGKAU. Maka masukkanlah dia bersama kami di
Surga-Mu.
" Sahabatku….
Mudah-mudahan dengan ini, aku telah
Mengingatkanmu Tentang Allah ta’ala…Agar aku dapat bersamamu kelak di Surga & meraih Ridha-Nya…
Aku
memohon kepada-MuPosted on Minggu, Maret 13, 2016 by Unknown
Langganan:
Postingan (Atom)
About Us
Pengurus Komisariat (PK)
Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI)
Medik Sosial (MedSos)
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
2016
Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI)
Medik Sosial (MedSos)
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
2016
Follow Us
Popular Posts
-
Resensi Buku #part1 Rahasia Nikmatnya Menghafal Al-Quran Siapapun Anda, Anda adalah Penghafal Al-Quran Penulis: D. M. Makhyaruddin ...
-
“ Saatnya untuk Menikah ” Mohammad Fauzil Adhim, Yogyakarta: Pro-U Media (2012) ...
-
Oleh : Meisarah Marsa Apa kabar Indonesia?? Apa kabar dunia?? Apakah semua sudah melihat dan membac...
-
"Silaturrahim KAMMI MedSos" Jumat, 5 Maret 2015 Oleh: M. Harits Taqy R., Sekretaris Jendral KAMMI Medsos Acara d...
-
By: Rakhmat Abril Kholis “Dalam sebuah tatanan kehidupan, dalam sebuah tonggak kepemimpinan dan kekuasaan, maka politi...
-
Inspirasi Kepedulian dari Seorang Wanita Tua Oleh : Mahdiah Maimunah Tangan wanita tua itu seperti tak pernah lelah bercengkrama ...
-
RESUME KAJIAN EKSKLUSIF KADERISASI Pembicara: Gery Suryo Sukmono Dua hal dari KAMMI: 1. Kita BELUM dapat apa-apa dari KAMM...
Blog Archive
KAMMI MedSos. Diberdayakan oleh Blogger.