@irfanenjo
Komunitas KAMMI SUFI (Suka Film)


Alhamdulillah, baru selesai nonton premiere KMGP the Movie
Sebagai penikmat film terutama film Islami, kesan Saya : menginspirasi kembali !!!
Film genre religi tapi anak muda banget, gaul, lucu, menyentuh hati dan juga bicara tentang arti keluarga, bisa di tonton semua umur. KMGP the Movie cukup melebihi ekspektasi Saya tentang sosok Gita (Aquino Umar) dan Mas Gagah (Hamas Syahid).

Melebihi ekspektasi? Ya, Mungkin karena Saya generasi dakwah 90-an yang ketika membaca cerpennya di Majalah Annida Tahun 1993-an membayangkan Gita dan Mas Gagah adalah generasi tahun tersebut yang belum era gadget, belum era sosmed hehehe. KMGP the Movie di setting era sekarang, era anak muda sekarang, era gadget, secara emosi aktivis dakwah tahun 90-an masih terkoneksi tetapi bisa juga nyambung dengan era sekarang, salut deh buat yang buat scenario. Sosok Gita dan Hamas cukup apik diperankan oleh Aquino dan Hamas, terutama sosok Gita yang cukup mewakili anak muda masa kini. Sosok pemeran Mas Gagah juga diatas ekspektasi Saya; lebih ganteng dan ikhwan banget, penghafal Qur-an lagi.hehehe . Karakter Gita cukup kuat mewakili karakter anak muda zaman sekarang, cuek, gaul, spontan dan apa adanya.

Salut buat pemerannya dan terutama coach dan sutradaranya. Karakter Mas Gagah juga cukup kuat, mewakili aktivis dakwah zaman 90-an dan juga aktivis era sekarang. Hijrahnya Mas Gagah jadi ikhwan kayaknya bisa menjadi inspirasi anak muda masa kini gaul, cerdas, sayang keluarga, mandiri dan bertanggung jawab diiringi dengan penguatan nilai-nilai Islam dalam dirinya dan peduli dengan orang di sekitar.

Hijrah, perubahan, adalah nilai yang Saya tangkap dari film ini. Bahwa perubahan kearah yang lebih baik itu butuh motivasi kuat, butuh kesabaran, dan butuh keistiqomahan. Hijrah, perubahan kearah yang lebih baik juga ada tantangan dan ujian, butuh adaptasi dan proses, tidak instant. Dan ternyata perubahan itu dengan kesabaran dan keistiqomahan ternyata memberi dampak perubahan juga pada orang lain.

Dakwah yang dilakukan Mas Gagah dakwah yang bil hikmah, sederhana, tidak menggurui dan anak muda banget. Jawaban Mas Gagah ttg jenggot di film ini juga sangat sederhana tapi lucu dan mengena hehehe. Ada juga sosok Yudistira (Masaji) yang karakternya anti mainstream banget, baik bagi generasi sekarang ataupun aktivis dakwah masa kini.

Dakwah bukan di Masjid atau Majelis Taklim, tapi dari bus ke bus, apa ada ya aktivis dakwah sekarang kayak begitu? Hehehe. Tapi seperti saya bilang ini film menginspirasi kembali, siapa tahu nanti ada yang terinspirasi setelah nonton film ini kemudian melakukan apa yang dilakukan Yudistira hehehe.(ngarep.com)

Selain punya value, film ini juga apik secara teknis. Pengambilan angle gambar, setting lokasi, lompatan adegan ke adegan, scenario, acting pemeran utama dan pendukung bagi Saya penikmat film cukup enak dan layak di tonton (ngga tahu deh kalo menurut pengamat film)

Konflik antara Mas Gagah dan keluarganya Saya pikir sangat mewakili generasi dakwah tahun 90-an. Bagaimana nilai-nilai Islam yang dijalani para aktivis dakwah terasa asing di rumahnya sendiri. Apalagi ada adegan resepsi pernikahan yang tamu laki-laki dan perempuannya di pisah pake hijab, tahun 90-an banget itu hehehe

Secara dakwah, film ini mempertemukan emosi dakwah tahun 90-an dan emosi dakwah masa kini, mempertemukan emosi dua generasi. Bagi generasi dakwah 90-an ketika nonton film ini seperti memutar ingatan kembali tentang masa-masa dakwah pada saat itu. Bagi generasi dakwah masa kini ketika nonton film ini mudah-mudahan bisa menjadi inspirasi

Dan bagi anak-anak muda yang masih Andi Lau (antara dilema dan galau) dalam menemukan jati diri dan masa depan, menonton film ini mudah-mudahan sebuah jawaban dari dilema dan kegalauan itu hehehe. KMGP the Movie adalah Film Religi, tetapi di dalamnya ada dramanya, ada kocaknya, ada action-nya, ada ruhiyah-nya, ada anak mudanya dan ada dakwahnya, rugi kalo ngga nonton.hehehe  (satu juta penonton Insha Allah bisa)


 Note :


Untuk kader dan alumni Kammi jangan ngga nonton ya soalnya Sutradaranya Firman Syah adalah alumni KAMMI (komisariat Mabani, KAMMI Jakarta), Line Producernya Ika Kartika alumni KAMMI juga lho. Jangan lupa 21 Januari 2016 tayang serentak di bio[truncated by WhatsApp]