Oleh: Al-Qonun
Untuk Kawan Seperjuangan! belakangan ini
tanpa kita sadari kita telah menindas sesama, tanpa kita sadari kita
mengucilkan kelompok lain, tanpa kita sadari kita terus menghujat dalam
keterpurukan pembangunan.
Sudah saatnya kita buat perubahan. Semakin
lama jalan semakin gelap bukan karena langit yang merudup, namun kita masih
menutup mata akan keadaan. Semua sadar akan keadaan tapi kita tetap terkekang
dengan keegoisan, bukan keinginan kita semua tentunya, namun hujuatan demi
hujatan semakin berjatuahan karna kita mengikuti kehendak kekesalan.
Masa kita adalah masa produktif, masa
menuju kedewasaan, masikah kita enggan melangkah dari sempitnya makna
persaingan. setiap dari kita semakin memanas dalam kontestasi kepantasan
memegang kekuasaan.
Kita adalah generasi perubahan, budaya
organisasi dilahirkan oleh dialektika setiap individu dalam setiap generasi,
merubah budaya organisasi yang semakin membabi buta menikam masa kejayaannya,
menikam keberfungsiannya, menikam kebermanfaatan. Budaya keorganisasian kini
memaksa kedewasaa lenyap perlahan bersama pertanggungjawaban dalam menyikapi
dinamika. Alhasil pembodohan jadi rujukan utama.
Sampai pada refleksi kesadaran atas hakikat
individu dalam masyarakat yang menyajikan kekuasaan sebagai kebutuhan
pengelolaan kepentingan bersama sampai terciptanya perwadahan dalam bentuk
organisasi. Kekuasaan sebagai satu perwujudan kesatuan visi setiap kelompok
masyarakat, kekuasaan perlu memberikan ruang atas otonomi setiap individu untuk
menjalankan kebebasanya sejauh tidak mengangkangi kebebasan sosial yang ada.
Sejarah panjang dari Feodalisme barat
dengan penyebaran agamanya dipimpin oleh para pemuka agama dan kaum aristokrat
menghasilakan penindasan akan setiap perkembangan sampai pada zaman kegelapan
karena menimbun dogma yang tidak bertanggung jawab dengan asas kepercayaan.
Jauh berbeda dari Feodalisme dari daratan timur yang dipimpin oleh
kerajan-kerajaan Islam, para pendakwah dan kaum aristokrat saling mendukung dalam
kemajuan Islam dan perkembangan kehidupan manusia menghasilkan peradaban dengan
berbagai ilmu pengetahuan membentang sampai pada kegemilangan. Otomi diberikan
secara khusus bagi aspek-aspek penting untuk kelangsungan dan kemajuan
kehidupan yang terbuka, adil, dan bertanggung jawab.
Bukankah saat ini bangsa barat dengan
kemajuannya belajar dari sejarah panjang kegemilangan umat Islam dan mengapa
saat ini kita tidak pernah belajar dari sejarah yang di ukir oleh pendahulu
umat Islam itu sendiri. kekhawatiran mulai melanda kawan, identitas semakin
menginjak asas-asas pemersatu, indetitas saat ini menjadi berhala yang dipuja.
semakin hawatir kawan, setiap dari kita sudah mulai seperti kelompok
kepentingan, mulai mengutamakan kekuasaan, merebut dan mempertahankan menjadi
keutamaan sebagai bentuk eksistensi semu, kekuasaan saat ini jauh dari
kontestasi kepantasan. kekuasaan bukan lagi bagaian dari perwujudan kepentingan
bersama namun semua tertuju pada orientasi siapa yang akan jadi penguasa dan
siapa yang akan menjadi budak abdi.
Agen perubahan telah mentransformasikan
tujuan perubahan pada struktur sosial, kasta tertinggi menjadi visi utama
pergerakan. Kasta sosial merubah begitu cepat, secepat kehidupan sosial yang
semakin tak terkontrol karena kritis sudah tak bekerja besama anilisis. hilang
sudah dasar-dasar kekuatan moral sebagai pengabdi, sebagai hamba.
Pemuda terlahir bersama sejarah, menjadi
rangkaian makna tempat berkaca. setiap perih membendung tetesan, membelot dari
kesedihan. keragu-raguan bukan bagian perenungan, memberontak dari ketakutan.
kebodohan adalah penindasan, ketamakan hanya muncul dari kumpulan para
pecundang.
Salam untuk semua.
KAMMI MEDSOS
0 komentar:
Posting Komentar