Jumat, 01 April 2016
Minggu, 13 Maret 2016
1. Kami adalah orang-orang yang berpikir
dan berkendak merdeka. Tidak ada satu orang pun yang bisa memaksa kami
bertindak. Kami hanya bertindak atas dasar pemahaman, bukan taklid, serta atas
dasar keikhlasan, bukan mencari pujian atau kedudukan.
2. Kami adalah orang-orang pemberani.
Hanyalah Allah yang kami takuti. Tidak ada satu makhluk pun yang bisa
menggentarkan hati kami, atau membuat kami tertunduk apalagi takluk kepadanya.
Tiada yang kami takuti, kecuali ketakutan kepada-Nya.
3. Kami adalah para petarung sejati. Atas
nama al-haq kami bertempur, sampai tidak ada lagi fitnah di muka bumi ini. Kami
bukan golongan orang yang melarikan diri dari medan pertempuran atau
orang-orang yang enggan pergi berjihad. Kami akan memenangkan setiap
pertarungan dengan menegakkan prinsip-prinsip Islam.
4. Kami adalah penghitung risiko yang
cermat, tetapi kami bukanlah orang-orang yang takut mengambil risiko. Syahid
adalah kemuliaan dan cita-cita tertinggi kami. Kami adalah para perindu surga.
Kami akan menyebarkan aromanya di dalam kehidupan keseharian kami kepada
suasana lingkungan kami. Hari-hari kami senantiasa dihiasi dengan tilawah,
dzikir, saling menasehati dalam kebenaran dan kesabaran, diskusi-diskusi yang
bermanfaat dan jauh dari kesia-siaan, serta kerja-kerja yang konkret bagi
perbaikan masyarakat. Kami adalah putra-putri kandung da'wah, akan beredar
bersama dawah ini ke mana pun perginya, menjadi pembangunnya yang paling tekun,
menjadi penyebarnya yang paling agresif, serta penegaknya yang paling kokoh.
5. Kami adalah orang-orang yang senantiasa
menyiapkan diri untuk masa depan Islam. Kami bukanlah orang yang suka
berleha-leha, minimalis dan loyo. Kami senantiasa bertebaran di dalam
kehidupan, melakukan eksperimen yang terencana, dan kami adalah orang-orang
progressif yang bebas dari kejumudan, karena kami memandang bahwa kehidupan ini
adalah tempat untuk belajar, agar kami dan para penerus kami menjadi perebut
kemenangan yang hanya akan kami persembahkan untuk Islam.
6. Kami adalah ilmuwan yang tajam
analisisnya, pemuda yang kritis terhadap kebatilan, politisi yang piawai
mengalahkan muslihat musuh dan yang piawai dalam memperjuangkan kepentingan
umat, seorang pejuang di siang hari dan rahib di malam hari, pemimpin yang
bermoral, teguh pada prinsip dan mampu mentransformasikan masyarakat, guru yang
mampu memberikan kepahaman dan teladan, sahabat yang tulus dan penuh kasih
sayang, relawan yang mampu memecahkan masalah sosial, warga yang ramah kepada
masyarakatnya dan responsif terhadap masalah mereka, manajer yang efektif dan
efisien, panglima yang gagah berani dan pintar bersiasat, prajurit yang setia,
diplomat yang terampil berdialog, piawai berwacana, luas pergaulannya, percaya
diri yang tinggi, semangat yang berkobar tinggi.
Posted on Minggu, Maret 13, 2016 by Unknown
Details:
- Tema: Makna Regenerasi dalam Islam dan
Kiat Teknis Menyukseskannya
- Jumat 12 Februari 2016
- 20.00-22.00 @group kemuslimahan KAMMI
Medsos
Pembicara:
- Kisma Fawzea S.Psi
- Konselor keluarga, owner "Rumah
Konseling", anggota Bidpuan DPC Pamulang, anggota Asosiasi Konselor
Psikologi Indonesia
Apa persamaan kita
dengan kucing tetangga? Reproduksi... Kucing melahirkan, manusiapun
juga. Lantas apa yg membedakan?... Manusia memiliki cita2 kebaikan yg harus
diwariskan. Harapannya cita2 tsb terus diwariskan dari generasi ke
generasi dengan penambahan2 kebaikan. Yap, itulah yang membedakan manusia
dengan hewan. Sebab manusia berakal, maka isi dari akal tersebut juga
harus diwariskan. Cita2 tsb harus terus menyala meski generasi telah berbeda..
Dalam surah yunus ayat 14, Allah SWT
berfirman
"kemudian kamu
pengganti-pengganti (mereka)di muka bumi sesudah mereka,supaya Kami
memperhatikan bagaimana kamu semua berbuat" ✨
Kita adalah generasi sekarang, namun kita
juga pernah menjadi generasi mendatang bagi orang2 terdahulu kita bukan?
Sudahkah kita menjadi generasi mendatang yg kuat dibandingkan generasi
pendahulu kita? Kalau generasi kita skrg saja sdh lemah, bagaimana generasi
sesudah kita?
Prinsip regenerasi dalam keluarga sama
dengan organisasi. Yaitu:
"Takutlah kalian meninggalkan generasi
yg lemah sepeninggal kalian. Karena generasi berikutnya seharusnya lebih kuat
dari generasi sebelumnya."
Dalam pernikahan kalau tujuannya yg penting
punya anak, masih bisa hidup, nafkah lahir batin ada, yaa nikah aja sama siapa
yg lewat depan kita.. ☺ sama dengan organisasi, kalau yg penting regenerasi berlangsung, ya
persiapkan dan laksanakan saja seadanya.. namun tidak seperti itu bukan?
Semua memang berawal dari KITA. Telunjuk
KITA mungkin terlalu hobi menunjuk orang2 diluar diri KITA sendiri. ☝ Sudah siapkah kita mewariskan cita2 kebaikan, jika kita sendiri masih belum
memahami cita2 kebaikan yg diwariskan oleh generasi sebelum kita? Lantas apa yg
akan kita REGENERASIkan ke generasi setelah kita? Hanya sebatas
regenerasi biologis tanpa indeologis kah? Lantas apa bedanya kita dengan hewan?
Ma syaa Allah..
Oleh karena itu, mari kita bersama2 saling
introspeksi. Melihat diri kita masing2 dan saling berkaca. Sudah siapkah kita berregenerasi? Jika belum,
mari kita sama2 memperbaiki diri. Meluruskan niat dan menguatkan tekad hanya
untk menggapai ridha-Nya. Mengazzamkan diri untk memahami apa cita2 generasi
pendahulu qt, sehingga kita layak untk melakukan regenerasi.. ☺
Biji
itu baru tumbuh dengan akar kecilnya yg masih berkecambah. Meski baru
menyibak beberapa centimeter kedalaman tanah, namun semua pohon yg besar
mengalami tahapan ini bukan? Tahap perkecambahan memang tahap yg sangat sulit..
hal ini identik dengan amanah di organisasi yg sedang kita emban sekarang. Jika
memang organisasi kita masih berkecambah, maka setiap personil yg ada hrs
berusaha solid. Adakan suatu kegiatan bertatap muka, untk menyatukan
cita2 dan tujuan apa yg sebenarnya ingin kita kejar. Mau
dibawa kemana organisasi ini? Buatlah deskripsi generasi mendatang seperti apa
yg kita dambakan! Setelah itu layakkan diri kita!
Posted on Minggu, Maret 13, 2016 by Unknown
7 (tujuh) MACAM PERSAHABATAN,
Tapi Hanya 1 Tersisa Sampai Di Akhirat .
1. “Ta’aruffan” , adalah persahabatan yang
terjalin karena pernah berkenalan secara kebetulan, seperti pernah bertemu di
kereta api, halte, rumah sakit, kantor pos, ATM, bioskop dan lainnya.
2. “Taariiihan”, adalah persahabatan yang terjalin
karena faktor sejarah, misalnya teman sekampung, satu almamater, pernah kost
bersama, diklat bersama dan sebagainya.
3. “Ahammiyyatan”, adalah
persahabatan yang terjalin karena faktor kepentingan tertentu, seperti bisnis,
politik, boleh jadi juga karena ada maunya dan sebagainya.
4. “Faarihan”, adalah persahabatan yang terjalin
karena faktor hobbi, seperti teman futsal, badminton, tenis, berburu,
memancing, dan sebagainya.
5. “Amalan”, adalah persahabatan yang terjalin
karena satu profesi, misalnya sama-sama dokter, guru, dan sebagainya.
6. “Aduwwan”, adalah seolah sahabat tetapi
musuh, di depan seolah baik tetapi sebenarnya hatinya penuh benci, menunggu,
mengincar kejatuhan sahabatnya, “Bila engkau memperoleh nikmat, ia benci, bila engkau tertimpa
musibah, ia senang” (QS 3:120).
Rasulullah mengajarkan doa, “Allahumma ya
Allah selamatkanlah hamba dari sahabat yg bila melihat kebaikanku ia
sembunyikan, tetapi bila melihat keburukanku ia sebarkan.”
7. “Hubban Iimaanan”, adalah
sebuah ikatan persahabatan yang lahir batin, tulus saling cinta & sayang
krn ALLAH, saling menolong, menasehati, menutupi aib sahabatnya, memberi hadiah,
bahkan diam-2 dipenghujung malam, ia doakan sahabatnya.
Boleh jadi ia tidak bertemu tetapi ia cinta
sahabatnya karena Allah Ta’ala.
Dari ke 7 macam persahabatan diatas, 1 – 6 akan sirna
di Akhirat. yang tersisa hanya ikatan persahabatan yang ke 7, yaitu
persahabatan yang dilakukan karena Allah (QS 49:10),
“Teman2 akrab pada hari itu (Qiyamat) menjadi musuh bagi yang lain,
kecuali persahabatan karena Ketaqwaan” (QS 43:67).
Selalu saling mengingatkan dlm kebaikan dan
kesabaran.
Saudaraku yang aku cintai karena Allah..
"Sahabat, dengarkanlah sejenak…
Di riwayatkan, bahwa: Apabila penghuni
Surga telah masuk ke dalam Surga, lalu mereka tidak menemukan sahabat-sahabat
mereka yang selalu bersama mereka dahulu di dunia, mereka bertanya tentang
sahabat mereka itu kepada Allah Subhaanahu wa ta’ala …
"Yaa Rabb…Kami tidak melihat sahabat-sahabat
kami yang sewaktu di Dunia, Shalat bersama kami, Puasa bersama kami dan
berjuang bersama kami,"
Maka Allah subhanahu wa ta’ala
berfirman: "Pergilah ke neraka, lalu keluarkan sahabatmu yang di hatinya
ada Iman walaupun hanya sebesar dzarrah."
(HR. Ibnul Mubarak dalam kitab
"Az-Zuhd")
Al-Hasan Al-Bashri berkata:
"Perbanyaklah Sahabat-sahabat Mu’min-mu,
karena Mereka memiliki Syafa’at pada hari kiamat."
Ibnul Jauzi pernah berpesan kepada
Sahabat-sahabatnya sambil menangis:
"Jika kalian tidak menemukan aku nanti
di surga bersama kalian, maka bertanyalah kepada Allah ta’ala tentang
aku, "Wahai Rabb Kami.. Hamba-Mu fulan, sewaktu di dunia selalu
mengingatkan kami tentang ENGKAU. Maka masukkanlah dia bersama kami di
Surga-Mu.
" Sahabatku….
Mudah-mudahan dengan ini, aku telah
Mengingatkanmu Tentang Allah ta’ala…Agar aku dapat bersamamu kelak di Surga & meraih Ridha-Nya…
Aku
memohon kepada-MuPosted on Minggu, Maret 13, 2016 by Unknown
Senin, 25 Januari 2016
Oleh : Al Qanun
Hari demi hari berlalu, begitu pula
dinamika yang ada, berlalu dan datang yang baru. para pemimpin muda datang
menggantikan para pendahulu yang telah mengukir sejarah lebih dulu. Para
pemimpin baru, muda, dan berani datang dengan kerangka baru untuk membagun
kembali dan menggali lebih dari ekspektasi.
Baru, muda, dan berani, berubah menjadi
api, membakar lahan kering yang tak lagi produktif menjadi abu pemupuk
kehampaan hari. Menjelma menjadi api yang sulit d padamkan, membara dengan
bahan bakar keyakinan bukan kumpulan keraguan.
Elit pemegang kuasa berusaha menekan dengan
alat kekuasaan. Keterasingan bukan hambatan, Berani hanya datang dari para
pejuang muda yang punya isi hati, mati bukan ancaman melainkan bagian dari
perjalan menuju pembebasan.
Kedamaian itu tanda perbudakan disuatu
negeri jauh dari kesejahteraan, ketentraman itu tanda pembodohan di negeri yang
jauh dari akses pendidikan. ketenangan itu tanda pembungkaman di negeri yang
banyak penindasan.
Para pemimpin muda itu berani kerana mereka
punya orientasi, mereka tidak datang dari janji karna gaji, tapi suara hati.
Pemuda selalu membawa perubahan karena
mereka tidak pernah terhenti pada penawaran.
Salam ku untuk para pejuang muda
bertahanlah walau kemudiaan harus kehilangan pijakan, tetaplah berangkulan
karena itu adalah kekuatan, pastikan untuk tidak diam dalam kenyamanan.
Salam Cinta
KAMMI MEDSOS
Posted on Senin, Januari 25, 2016 by Unknown
@irfanenjo
Komunitas KAMMI SUFI (Suka Film)
Alhamdulillah, baru selesai
nonton premiere KMGP the Movie
Sebagai penikmat film terutama
film Islami, kesan Saya : “menginspirasi kembali !!!”
Film genre religi tapi anak muda
banget, gaul, lucu, “menyentuh” hati dan juga bicara tentang arti keluarga, bisa di tonton semua
umur. KMGP
the Movie cukup melebihi ekspektasi Saya tentang sosok Gita (Aquino Umar) dan
Mas Gagah (Hamas Syahid).
Melebihi ekspektasi? Ya, Mungkin
karena Saya generasi dakwah 90-an yang ketika membaca cerpennya di Majalah
Annida Tahun 1993-an membayangkan Gita dan Mas Gagah adalah generasi tahun
tersebut yang belum era gadget, belum era sosmed hehehe. KMGP the Movie di
setting era sekarang, era anak muda sekarang, era gadget, secara emosi aktivis
dakwah tahun 90-an masih terkoneksi tetapi bisa juga nyambung dengan era
sekarang, salut deh buat yang buat scenario. Sosok Gita dan Hamas cukup “apik” diperankan
oleh Aquino dan Hamas, terutama sosok Gita yang cukup mewakili “anak muda
masa kini. Sosok pemeran Mas Gagah juga diatas ekspektasi Saya; lebih ganteng
dan “ikhwan banget”, penghafal
Qur-an lagi….hehehe… . Karakter Gita cukup
kuat mewakili karakter anak muda zaman sekarang, cuek, gaul, spontan dan apa
adanya.
Salut buat pemerannya dan
terutama coach dan sutradaranya. Karakter Mas Gagah juga cukup kuat, mewakili aktivis dakwah zaman
90-an dan juga aktivis era sekarang. Hijrahnya Mas Gagah jadi “ikhwan” kayaknya bisa menjadi inspirasi anak muda masa kini gaul, cerdas, sayang
keluarga, mandiri dan bertanggung jawab diiringi dengan penguatan nilai-nilai
Islam dalam dirinya dan peduli dengan orang di sekitar.
Hijrah, perubahan, adalah nilai
yang Saya tangkap dari film ini. Bahwa perubahan kearah yang lebih baik itu butuh motivasi kuat,
butuh kesabaran, dan butuh keistiqomahan. Hijrah, perubahan kearah yang lebih baik juga ada
tantangan dan ujian, butuh adaptasi dan proses, tidak instant. Dan ternyata perubahan
itu dengan kesabaran dan keistiqomahan ternyata memberi dampak perubahan juga
pada orang lain.
Dakwah yang dilakukan Mas Gagah
dakwah yang “bil hikmah”, sederhana, tidak menggurui dan “anak muda banget”. Jawaban Mas Gagah ttg jenggot di film ini juga
sangat sederhana tapi lucu dan mengena hehehe…. Ada juga sosok Yudistira (Masaji) yang karakternya “anti
mainstream” banget, baik bagi generasi sekarang ataupun aktivis dakwah masa
kini.
Dakwah bukan di Masjid atau
Majelis Taklim, tapi dari bus ke bus, apa ada ya aktivis dakwah sekarang kayak
begitu? Hehehe. Tapi seperti saya bilang ini film menginspirasi kembali, siapa tahu
nanti ada yang terinspirasi setelah nonton film ini kemudian melakukan apa yang
dilakukan Yudistira hehehe….(ngarep.com)
Selain punya “value”, film ini
juga “apik” secara
teknis. Pengambilan
angle gambar, setting lokasi, lompatan adegan ke adegan, scenario, acting
pemeran utama dan pendukung bagi Saya penikmat film cukup enak dan layak di
tonton (ngga tahu deh kalo menurut pengamat film)
Konflik antara Mas Gagah dan
keluarganya Saya pikir sangat mewakili generasi dakwah tahun 90-an. Bagaimana nilai-nilai
Islam yang dijalani para aktivis dakwah terasa asing di rumahnya sendiri. Apalagi ada adegan
resepsi pernikahan yang tamu laki-laki dan perempuannya di pisah pake hijab,
tahun 90-an banget itu hehehe…
Secara dakwah, film ini
mempertemukan emosi dakwah tahun 90-an dan emosi dakwah masa kini,
mempertemukan emosi dua generasi. Bagi generasi dakwah 90-an ketika nonton film ini seperti memutar
ingatan kembali tentang masa-masa dakwah pada saat itu. Bagi generasi dakwah
masa kini ketika nonton film ini mudah-mudahan bisa menjadi inspirasi
Dan bagi anak-anak muda yang
masih Andi Lau (antara dilema dan galau) dalam menemukan jati diri dan masa
depan, menonton film ini mudah-mudahan sebuah jawaban dari dilema dan kegalauan
itu hehehe. KMGP
the Movie adalah Film Religi, tetapi di dalamnya ada dramanya, ada kocaknya,
ada “action”-nya, ada
ruhiyah-nya, ada anak mudanya dan ada dakwahnya, rugi kalo ngga nonton….hehehe
(satu juta penonton Insha Allah bisa)
Note :
Untuk kader dan alumni Kammi
jangan ngga nonton ya soalnya Sutradaranya Firman Syah adalah alumni KAMMI
(komisariat Mabani, KAMMI Jakarta), Line Producernya Ika Kartika alumni KAMMI
juga lho. Jangan lupa 21 Januari 2016 tayang serentak di bio[truncated by
WhatsApp]
Posted on Senin, Januari 25, 2016 by Unknown
Oleh : Meisarah Marsa
Apa kabar
Indonesia?? Apa kabar dunia??
Apakah semua sudah
melihat dan membaca tulisan ini? Tentu tidak semua,, kenapa??
Jangankan
tulisan ini, berita negara apa yang kau baca hari ini?? atau mungkin belum
pernah membaca berita negara? Berita politik atau ekonomi?? Atau jangan-jangan
belum sama sekali. Lalu, apa yang bacaan sebenarnya yang menarik bagimu? Gosipkah?
Telenovela? Komik? Hallo..... sadarlah kamu adalah katak dalam tempurung!! Ya dalam
tempurung yang hanya mengenal dunianya saja dan tidak berusaha mengenal dunia yang lebih luas yang
berada di balik tempurungnya. Sungguh sangat disayangkan.
Saudaraku!
Hidupmu tidak cuma di tempat tinggalmu, di desamu, di kotamu, tapi hidupmu ada
di sebuah negara, di sebuah benua. Hidupmu juga bukan hanya masalah fashion,
imej, hiburan, tapi hidupmu juga butuh uang, butuh barang, butuh politik. Ayolah!
Jangan terus menjadi konsumer yang selalu membeli barang trendi demi menjadi
gaul. Jangan terus menjadi penonton yang Cuma pandai mengkritik. Jangan!
Terkadang
manusia lupa untuk menggunakan akal cerdasnya untuk berpikir lebih luas
memandang dunia. Ia justru merasa berat bahkan walau hanya untuk belajar
matematika. Hidup ini perlu diseriusi dan patut untuk diperjuangkan. Jujur,
kalian sebagai bagian dari Indonesia, apa yang sudah kalian perbuat untuk
negeri ini? Lalu, kenapa Indonesia sampai saat ini masih banyak yang miskin,
masih banyak wilayah yang belum terjamah. Ok, mungkin butuh proses untuk
mewujudkan sebuah mimpi yang bertujuan membangun Indonesia, tapi sampai kapan
itu?. Tidak ada target.
Padahal
jika saja semua masyarakatnya berupaya untuk mengangkat tempurung dan melihat
dunia luas, maka mereka pasti akan berjuang untuk kemajuan Indonesia. Tapi satu
hal yang patut digarisbawahi adalah tidak akan pernah ada yang sadar untuk itu
jika tidak ada yang mengingatkan, tidak ada motivasi, dan mental penakut yang
masih menghantui. Sial.... sungguh sial sekali, kita pernah dijajah. Bahkan bisa dikatakan, hari ini kita juga
masih dijajah. Sadarlah!!
Kalian
ingin Indonesia maju? Maka seriuslah
membangunnya. Banyak hal yang sebenarnya bisa dilakukan oleh masyarakat
Indonesia untuk membangun masa depannya. Ya, banyak cara... 1) pencerdasan, 2)
pemfaatan, 3) pengembangan, 4) kerjasama, 5) pemasaran. Banyak kan?! Sebenarnya
masih banyak dari itu.
1) Masyarakat
harus dicerdaskan, disadarkan agar tidak menjadi katak dalam tempurung. Berani mencoba
sesuatu yang baru. Belajar dari pengalaman yang sudah-sudah. Dan berkaca pada
dunia yang lebih luas, negara yang lebih maju. Ya tidak apa-apa hanya sekedar
berkaca, tapi ambil positifnya untuk Indonesia dan aplikasikan ilmunya. Jangan hanya
berakhir menjadi laporan kinerja semata.
2) Memanfaatkan
peluang, tapi harus cermat dan cerdas mengatur strategi. Jangan mau dibodohi
dalam aturan investasi. Banyak alam ibu pertiwi yang bisa dijadikan wahana
turism yang mendatangakan keuntungan materi. Dan jangan lupa promosi! Media ya gunakan media sebanyak-banyaknya. Biar
dunia luar tau kalau ada negara di dunia ini yang bernama Indonesia, bukan bali
semata.
3) Kembangkan
potensi yang ada. Jika kamu jualan kopi, kembangkan seperti starbuck. Jika kamu
punya rumah makan, kembangkan seperti restoran, jika kamu jualan sayur dan
buah, modifikasi biar terlihat segar dan berkualitas... yakinlah harganya bisa
berkualitas juga. Kembangkan jaringanmu layaknya seperti sebuah perusahaan CFC
yang selalu berkiprah di negara mana saja. Kembangkan ok! Susah? No!! Gampang buat
kamu calon CEO perusahaan kecilmu yang akan menjadi besar, insyaAllah.
4) Kerjasama,
jangan remehkan hal ini. Kamu bisa bekerjasama dengan jaringan yang lebih luas
kok. Layaknya semut yang saling bekerjasama untuk membangun rumah mereka, mencari makan mereka.
Saya rekomendasiin deh kamu buat cari ilmu tentang kerjasama. Ingat! Harus menguntungkan
juga lho ya.
5) Pasarkan
idemu, usahamu, produkmu, tulisanmu. Biarkan ia bermanfaat bagi orang lain dan
bermanfaat untukmu. Dan jangan sekali-kali kau berbuat curang, balasan akan
setimpal dengan usaha yang kau lakukan. Jadi jangan cemas ok! Bingung cara buat
memasarkan?? Manfaatkan teknologi yang banyak dan jangan pernah bosan dan
berputus asa. Pasang harga yang menarik orang lain untuk mebelinya. Murah?? Nggak
harus murah. Mahal?? Juga nggak perlu mahal. Tapi cerdaslah menentukan harga. Cari
ilmunya.
Sekarang tanyakan pada dirimu,
apakah aku masih seperti katak dalam tempurung? Buktikan kalau kamu bukan katak
dalam tempurung. Yuk update berita negara mulai hari ini, detik ini. Berikan kritik
yang membangun untuk negaramu yang menjunjung tinggi demokrasi, tapi jangan
lupakan juga nilai moral yang menjadi pelangi negeri ini. Selamat memulai hidup
baru, wahai sahabat yang baru mengangkat tempurung!
Posted on Senin, Januari 25, 2016 by Unknown
Oleh: Al-Qonun
Untuk Kawan Seperjuangan! belakangan ini
tanpa kita sadari kita telah menindas sesama, tanpa kita sadari kita
mengucilkan kelompok lain, tanpa kita sadari kita terus menghujat dalam
keterpurukan pembangunan.
Sudah saatnya kita buat perubahan. Semakin
lama jalan semakin gelap bukan karena langit yang merudup, namun kita masih
menutup mata akan keadaan. Semua sadar akan keadaan tapi kita tetap terkekang
dengan keegoisan, bukan keinginan kita semua tentunya, namun hujuatan demi
hujatan semakin berjatuahan karna kita mengikuti kehendak kekesalan.
Masa kita adalah masa produktif, masa
menuju kedewasaan, masikah kita enggan melangkah dari sempitnya makna
persaingan. setiap dari kita semakin memanas dalam kontestasi kepantasan
memegang kekuasaan.
Kita adalah generasi perubahan, budaya
organisasi dilahirkan oleh dialektika setiap individu dalam setiap generasi,
merubah budaya organisasi yang semakin membabi buta menikam masa kejayaannya,
menikam keberfungsiannya, menikam kebermanfaatan. Budaya keorganisasian kini
memaksa kedewasaa lenyap perlahan bersama pertanggungjawaban dalam menyikapi
dinamika. Alhasil pembodohan jadi rujukan utama.
Sampai pada refleksi kesadaran atas hakikat
individu dalam masyarakat yang menyajikan kekuasaan sebagai kebutuhan
pengelolaan kepentingan bersama sampai terciptanya perwadahan dalam bentuk
organisasi. Kekuasaan sebagai satu perwujudan kesatuan visi setiap kelompok
masyarakat, kekuasaan perlu memberikan ruang atas otonomi setiap individu untuk
menjalankan kebebasanya sejauh tidak mengangkangi kebebasan sosial yang ada.
Sejarah panjang dari Feodalisme barat
dengan penyebaran agamanya dipimpin oleh para pemuka agama dan kaum aristokrat
menghasilakan penindasan akan setiap perkembangan sampai pada zaman kegelapan
karena menimbun dogma yang tidak bertanggung jawab dengan asas kepercayaan.
Jauh berbeda dari Feodalisme dari daratan timur yang dipimpin oleh
kerajan-kerajaan Islam, para pendakwah dan kaum aristokrat saling mendukung dalam
kemajuan Islam dan perkembangan kehidupan manusia menghasilkan peradaban dengan
berbagai ilmu pengetahuan membentang sampai pada kegemilangan. Otomi diberikan
secara khusus bagi aspek-aspek penting untuk kelangsungan dan kemajuan
kehidupan yang terbuka, adil, dan bertanggung jawab.
Bukankah saat ini bangsa barat dengan
kemajuannya belajar dari sejarah panjang kegemilangan umat Islam dan mengapa
saat ini kita tidak pernah belajar dari sejarah yang di ukir oleh pendahulu
umat Islam itu sendiri. kekhawatiran mulai melanda kawan, identitas semakin
menginjak asas-asas pemersatu, indetitas saat ini menjadi berhala yang dipuja.
semakin hawatir kawan, setiap dari kita sudah mulai seperti kelompok
kepentingan, mulai mengutamakan kekuasaan, merebut dan mempertahankan menjadi
keutamaan sebagai bentuk eksistensi semu, kekuasaan saat ini jauh dari
kontestasi kepantasan. kekuasaan bukan lagi bagaian dari perwujudan kepentingan
bersama namun semua tertuju pada orientasi siapa yang akan jadi penguasa dan
siapa yang akan menjadi budak abdi.
Agen perubahan telah mentransformasikan
tujuan perubahan pada struktur sosial, kasta tertinggi menjadi visi utama
pergerakan. Kasta sosial merubah begitu cepat, secepat kehidupan sosial yang
semakin tak terkontrol karena kritis sudah tak bekerja besama anilisis. hilang
sudah dasar-dasar kekuatan moral sebagai pengabdi, sebagai hamba.
Pemuda terlahir bersama sejarah, menjadi
rangkaian makna tempat berkaca. setiap perih membendung tetesan, membelot dari
kesedihan. keragu-raguan bukan bagian perenungan, memberontak dari ketakutan.
kebodohan adalah penindasan, ketamakan hanya muncul dari kumpulan para
pecundang.
Salam untuk semua.
KAMMI MEDSOS
Posted on Senin, Januari 25, 2016 by Unknown
Langganan:
Postingan (Atom)
About Us
Pengurus Komisariat (PK)
Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI)
Medik Sosial (MedSos)
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
2016
Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI)
Medik Sosial (MedSos)
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
2016
Follow Us
Popular Posts
-
Resensi Buku #part1 Rahasia Nikmatnya Menghafal Al-Quran Siapapun Anda, Anda adalah Penghafal Al-Quran Penulis: D. M. Makhyaruddin ...
-
“ Saatnya untuk Menikah ” Mohammad Fauzil Adhim, Yogyakarta: Pro-U Media (2012) ...
-
Oleh : Meisarah Marsa Apa kabar Indonesia?? Apa kabar dunia?? Apakah semua sudah melihat dan membac...
-
"Silaturrahim KAMMI MedSos" Jumat, 5 Maret 2015 Oleh: M. Harits Taqy R., Sekretaris Jendral KAMMI Medsos Acara d...
-
By: Rakhmat Abril Kholis “Dalam sebuah tatanan kehidupan, dalam sebuah tonggak kepemimpinan dan kekuasaan, maka politi...
-
Inspirasi Kepedulian dari Seorang Wanita Tua Oleh : Mahdiah Maimunah Tangan wanita tua itu seperti tak pernah lelah bercengkrama ...
-
RESUME KAJIAN EKSKLUSIF KADERISASI Pembicara: Gery Suryo Sukmono Dua hal dari KAMMI: 1. Kita BELUM dapat apa-apa dari KAMM...
KAMMI MedSos. Diberdayakan oleh Blogger.