Motivasi Islami Mingguan #BersamaAyoRenungkan
Ed.Sabtu_26Apr2014
by: Miftahul Jannah Salwah Ummah FKIK 2012 Dept Kebijakan Publik

KEBAHAGIAAN DUNIA

BAHAGIA. Ia adalah sebuah kata yang banyak menjadikan manusia menjadi hina. Mengapa begitu? Sebab Ia didefinisikan sebagai terpuaskannya hawa nafsu. Sebagai seorang pemuda di era globalisasi, pikiran-pikiran tersebut bisa saja menghampiri. Di tengah pergaulan yang serba bebas dan seolah-olah tanpa batas, hanya keteladanan Islam yang mampu menjadi pembatas. Sebuah pembatas yang memisahkan antara kebahagiaan dunia yang SEMU dengan kebahagiaan yang HAKIKI.

Image

Islam adalah agama yang sempurna. Agama yang dapat mengantarkan pengikutnya menuju BAHAGIA YANG SESUNGGUHNYA. Meskipun dunia ini hanya ladang amal semata dan bukan persinggahan abadi, namun apakah kita sebagai seorang muslim tidak pantas merasakan kebahagiaan di dunia ini? Jawabnya adalah boleh. Dengan catatan, kebahagiaan dunia adalah bagian dari usaha menggapai kebahagiaan di akhirat kelak. Lantas bagaiman cara meraih kebahagiaan dunia yang berbuah syurga? Ibnu Abbas ra. mewasiatkan 7 kunci KEBAHAGIAAN DUNIA tersebut.
  1. Qalbun Syakirun atau hati yang selalu bersyukur.
Memiliki jiwa syukur berarti bersifat qanaah (menerima apapun keputusan Allah SWT). Ketika bahagia menyapa dan kemudahan menghinggapi, bentuk kesyukuran kita adalah peningkatan amal ibadah. Ketika kesedihan serta kesukaran merayapi, saatnya kita mengingat mereka yang lebih bersedih dan bersusah. Begitulah Islam mengajarkan perihal kesyukuran melalui hadits Rasulullah-Nya.
  1. Al azwaju shalihah atau pasangan hidup yang sholeh.
Pasangan hidup yang sholeh mampu menciptakan suasana islami dalam keluarga. Dalam QS. An-Nur: 26, Allah SWT berfirman bahwasanya laki-laki yang baik adalah untuk perempuan yang baik pula. Sehingga untuk mendapatkan pasangan hidup sholeh sebagai penjemput kebahagiaan dunia, hendaknya kita meningkatkan kualitas keimanan kita.
  1. Al auladun abrar atau anak yang sholeh.
Iman adalah sesuatu yang tidak dapat diwarisi. Oleh karenanya sebagai seorang manusia tugas kita adalah berusaha dan berdoa untuk mendapatkannya. Salah satu doa tersebut tertera dalam QS. As-Shaffat: 100, “Wahai Tuhanku, anugerahkanlah kepadaku (seorang anak) yang termasuk orang yang sholeh.”
  1. Al biatu shalihah atau lungkungan yang kondusif untuk iman kita.
Rasulullah SAW bersabda: “Setiap anak dilahirkan dalam keadaan ‘fitrah’. Maka, kedua orang tuanya (mewakili lingkungan) yang dapat menjadikannya beragama Yahudi, Nasrani, atau Majusi.” (H.R Bukhari). Dari hadits tersebut dijabarkan bahwasanya lingkungan terutama keluarga memegang peran penting dalam konstruksi keimanan kita. Namun ketika kita tidak menemukan hal-hal pembangun karakter keislaman tersebut di rumah, kita dapat mencarinya di tempat lain, kemudian membawanya ke rumah.
  1. Al malul halal atau harta yang halal.
Paradigma dalam islam adalah kualitas harga, bukan kuantitasnya. Kualitas harta dilihat dari keberkahan/kehalalan dalam memperolehnya. Namun hal ini bukan berarti Islam tidak menganjurkan kita untuk kaya. Sebab dengan menjadi kaya, seorang muslim lebih berpeluang untuk memperoleh syurga-Nya melalui shadaqah.
  1. Tafakuh fi dien atau semangat memahami agama.
“Barangsiapa menempuh jalan untuk mencari ilmu, Allah akan mempermudah baginya jalan menuju surga” (H.R Muslim). Hadits ini dapat menjadi motivasi kita semua untuk lebih bersemangat menuntut ilmu. Sebab dengan ilmu, kebahagiaan dunia serta akhirat mutlak kita raih.
  1. Umur yang barakah.
Sekali kagi Islam tidak berbicara mengenai kuantitas, namun kualitas. Oleh karenanya usia seorang muslim mampu melebihi umurnya. Sebab kiprah dan karyanya dikenang oleh khalayak, meskipun raganya telah tiada.
Itulah ketujuh kunci kebahagiaan dunia yang disampaikan oleh Ibnu Abbas ra. Mudah-mudahan kita semua didekatkan kepada ketujuh kunci tersebu
Sumber:
  1. http://www.eramuslim.com/oase-iman/7-indikator-kebahagiaan-dunia-menurut-sahabat-ibnu-abbas.htm#.UzfpkIVq9cq
  2. http://muslim.or.id/doa-dan-zikir/doa-meminta-anak-yang-sholeh.html
  3. http://muslim.or.id/akhlaq-dan-nasehat/gapai-surga-dengan-ilmu-agama.html
  4. Sumber gambar: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgdC3XThljAKoPMaVkMfNplTXd_3qa_GLYSqZFzg6W5qVaHWLfM9if9O0fEbrVq3nNIvviuM0OGJdTH0WY7RX8PvdTI2M8ix7BpMPwA3UhFm-kYC0VPSCpMhSR3dTpzE6PFTjxDb0LsmSs/s1600/bahagia+dunia.jpg